Thomas dan gula-gula lengket

Thomas dan gula gula lengket

Saat ini sedang musim panas di pulau Sodor.

Thomas sangat gembira. Anak-anak akan mengadakan pesta kostum.

Banyak yang harus dilakukan sebelum pesta dimulai dan para lokomotif sangat sibuk.

Percy mengumpulkan kue dan roti.

Toby bertugas membawa meja dan kursi untuk pesta nanti.

Saat Thomas mengantarkan meja dan kursi, ia melihat anak-anak membuat kostum yang meriah.

“wah asyik juga tuh” seru Thomas.

Sang pengawas gendut memberitahu Thomas, “Thomas, nanti kamu bertugas mengangkut tamu-tamu yang akan pergi ke pesta kostum.” Ujarnya. “Tapi pertama-tama kamu harus pergi ke Washdown untuk membersihkan diri dulu supaya kamu terlihat keren.”

Thomas senang sekali. Ia senang mengantar anak-anak dengan kereta. Ia pun segera ke Washdown.

Sepanjang perjalanan Thomas memikirkan anak-anak dan kostum yang akan mereka kenakan ke pesta nanti.

“Aku akan ke pesta dengan kostum yang meriah juga” bisiknya. “Jadi aku akan terlihat keren.”

Di Washdown, Thomas segera dimandikan dengan sabun dan busa yang banyak. Para kru mengusap dan menggosoknya berkali kali.

Lalu Percy tiba di washdown. “Kamu terlihat seperti gelembung raksasa.” Katanya sambil tertawa.

“itu dia” seru Thomas. “Aku pergi ke pesta dengan kostum gelembung raksasa.” Dan Thomaspun pergi dengan busa sabun di seluruh tubuhnya.

Thomas tidak sabar menunjukkan kostum meriahnya pada anak-anak. Ia melaju sangat kencang. Tapi tiba-tiba muncul masalah.

Busa sabun mengenai matanya, Thomas tidak bisa melihat arah lajunya…

BRUUKKK. Thomas menabrak bagian belakang Toby. Kait milik Toby rusak. “maafkan aku Toby”.

Sang pengawas Gendut tiba dan marah.

“Toby kamu harus ke Yard untuk diperbaiki”

“tapi kalau aku tidak mengantar gula-gula ini, anak-anak tidak bisa membuat gula-gula rasa apel” keluh Toby.

“Tolonglah, pak.. Biarkan saya mengantar gula-gula lengket ke pesta” seru Thomas.

“Baiklah, tapi bersihkan dahulu tubuhmu dari gelembung sabun”

“aku harus segera mengantar gula-gula” bisik Thomas. Tapi ia mulai berpikir lagi tentang kostum yang akan ia gunakan. Saat lewat bandara ia melihat Jeremy si pesawat lepas landas.

“Itu dia, aku akan terlihat keren jika hadir di pesta sebagai pesawat terbang” pikir Thomas.

Thomas mulai berkhayal tentang kostumnya. Ia tidak menyadari kalau relnya bercabang. Thomas menabrak cabang rel dan masuk ke jalur buntu. Rodanya melenceng dari rel kereta. Gula-gula lengket melumuri Thomas di mana-mana.

“Oh, tidak. Aku tidak bisa member tumpangan kepada anak-anak, aku tampak berantakan” keluh Thomas.

Thomas menerjang semak belukar. Ia masih berlumuran gula-gula lengket. Dedaunan dan ranting menyangkut di tubuhnya yang lengket dengan gula-gula. Thomas tampak lucu. Thomas tetap melaju. “Harus tiba di tempat pesta” seru Thomas.

Akhirnya Thomas tiba di pesta.

Thomas yang malang. Tubuhnya tertutup dedaunan dan ranting dari cerobong hingga pijakan kaki. Hanya mukanya saja yang muncul di antara dedaunan.

“aku sudah mengantar gula-gulanya, tapi aku tidak bisa memberikan tumpangan kepada kalian” ujar Thomas dengan sedih.

Anak-anak bersorak dan bertepuk tangan. “wah, kamu memakai kostum yang keren, kamu paling keren diantara kami semua.”

Thomas tersenyum bahagia. Kini dia merasa baik. Anak-anak berpesta dengan gembira juga dengan Thomas di gula-gula lengket.

*sumber.Thomas dan gula-gula lengket, berdasarkan The Railway series oleh The Rev.W.Awdry.

Baca juga cerita menarik lainnya:

I love you mother 

winnies big's day